Emotional Quotien, Boomerang Bagi Pemain Bola?
Kembali ke
Stadion dengan kapasitas 1.000 orang. Kick off babak kedua sudah dimulai. FIB
bermain 10 orang melawan Juara bertahan tahun lalu, Fikom. Chants
penonton semakin terdengar di Final Forsi 2015. FIB mulai digempur dan Fikom
mulai menguasai ball possession.
No punggung (10)
mencoba akselerasi di pertahanan kanan FIB. Dan Prriiiiiiitttt .. wasit menunjuk
titik penalti. Fikom mendapatkan hadiah penalti setelah tertinggal 1-0 di babak
pertama.
Supporter Fikom berdiri sejenak dari tempat duduknya. Setidaknya, mereka bisa menarik nafas panjang setelah mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan.
Dengan egois dan emosional tinggi, saya mengambil kembali si kulit bundar menuju 12pas, dan siap untuk mengeksekusi penalti.
Supporter Fikom berdiri sejenak dari tempat duduknya. Setidaknya, mereka bisa menarik nafas panjang setelah mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan.
Dengan egois dan emosional tinggi, saya mengambil kembali si kulit bundar menuju 12pas, dan siap untuk mengeksekusi penalti.
“Urang percaya ka maneh dan, sok tendang
penalti” salah satu pemain Fikom yang juga ingin menendang penalti.
Dengan ditopang dua beban, bola disimpan dititik
putih, tepat 12 meter dihadapan kiper. Taklupa, style Neymar Jr menendang
penalti dilakukan. Target topscore (Selisih satu goal dengan kompetitor
sebelumnya), kepercayaan kapten, tim dan supporter saya bebankan pada pundak
dan kaki kanan saya (dengan engkel yang belum fit).
Peluit dibunyikan. Hati bermaksud mengarahkan
bola ke kanan gawang, namun kaki menolaknya. dan melakukan shooting keras. Prriiiiiiitttt ..
bukan peluit tanda masuk yang dibunyikan. Namun peluit tanda bola melambung diatas gawang lawan. Goalkick untuk FIB.
bukan peluit tanda masuk yang dibunyikan. Namun peluit tanda bola melambung diatas gawang lawan. Goalkick untuk FIB.
Fikom harus kembali memacu detak jantungnya
setelah kesempatan menyamakan kedudukan gagal. Skor tetap 1-0 untuk keunggulan
FIB. No 10 tertunduk lesu setelah eksekusinya gagal. Rekan tim-nya memberikan
motivasi, berharap masih ada 15menit terakhir untuk mendapatkan penalti
selanjutnya.
Setelah penalti gagal, Fikom mengurung setengah
lapang permainan. Beberapa kali kemelut terjadi di depan gawang FIB. Heading
sang kapten mengenai mistar gawang, salah satunya. Dan...
Prriiiiiiitttt … Prriiiiiiitttt .. Prriiiiiiitttt .. peluit panjang dibunyikan.
Prriiiiiiitttt … Prriiiiiiitttt .. Prriiiiiiitttt .. peluit panjang dibunyikan.
Semua pemain
lawan berhamburan ke lapangan. Kecuali saya.
Saya tergeletak. Tertunduk lesu. Menyesal. Dan sempat menangis untuk ketiga kalinya, setelah insiden kartu merah dan cedera engkel di pertandingan sebelumnya.
Saya tergeletak. Tertunduk lesu. Menyesal. Dan sempat menangis untuk ketiga kalinya, setelah insiden kartu merah dan cedera engkel di pertandingan sebelumnya.
Mental benar-benar diuji saat itu. Tendangan Penalti
yang seharusnya membalikan keadaan, gagal. Rekan yang lain menghampiri, dan
kembali memberi motivasi yang lebih.
Memang. Momen ini tak akan terlupakan begitu
saja.
Saya sudah mengecewakan pendukung dan yang terlibat di Tim Kuning-Hijau itu.
Saya sudah mengecewakan pendukung dan yang terlibat di Tim Kuning-Hijau itu.
Hal ini juga
dirasakan oleh ujung tombak Persib Bandung, Spasojevic. Spaso gagal mengeksekusi penalti ke gawang
Persiba Balikpapan dalam laga Piala Presiden 2015.
Lebih jauh lagi, disana ada alien yang juga pernah merasakan gagalnya tendangan penalti. Ya, Lionel Messi. Messi telah gagal menjadi eksekutor penalti sebanyak 14 kali dari 63 kali dia menjadi algojo penalti.
Lebih jauh lagi, disana ada alien yang juga pernah merasakan gagalnya tendangan penalti. Ya, Lionel Messi. Messi telah gagal menjadi eksekutor penalti sebanyak 14 kali dari 63 kali dia menjadi algojo penalti.
Di sepakbola, kita juga tetap membutuhkan Emotional
Quotient (EQ),
EQ adalah kemampuan
seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, kemudian mengontrol emosi dirinya dan orang
lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan
terhadap permainannya di lapangan.
Catatan goal saya di Sepakbola FORSI 2015
TANGGAL
|
VS
|
SKOR
|
NYEKOR
|
16 SEPTEMBER 2015
|
FIKOM vs FTG
|
3 vs 0
|
-
|
21 SEPTEMBER 2015
|
FIKOM vs FMIPA
|
0 vs 1
|
*
|
28 SEPTEMBER 2015
|
FIKOM vs Farmasi
|
4 vs 0
|
3
|
2 OKTOBER 2015
|
FIKOM vs Fisip
|
2 vs 0
|
1
|
5 OKTOBER 2015
|
FIKOM vs Faperta
|
1 vs 0
|
*
|
8 OKTOBER 2015
|
FIKOM vs D3 Fisip
|
4 vs 1
|
2
|
12 OKTOBER 2015
|
FIKOM vs FIB
|
0 vs 1
|
-
|
*Tidak
ikut bermain
“Kalah itu
memang sakit. Tapi, tidak bangkit dari kekalahan lebih dari sakit” –Naufal,
Kapten FIKOM dan USBU
“Ego itu
jangan dihilangkan. Itu karaktermu, dan” – Prasetya Anwary, Kapten Tim PS
Beltim yang juga satu tim di @TFHHoree